image source: muniraniy.blogspot.com |
Berjalan, berjalan, berjalan, tersandung. Berdiri, mengusap lutut yang lecet, meringis perih, menyeka rembes air mata, lalu menengok ke belakang, menunduk ke bawah, melihat apa yang membuat kaki tersandung agar besok-besok lebih hati-hati dan tak tersandung lagi.
Berjalan cepat, lebih cepat, semakin cepat, sampai terlewati tempat tujuan sehingga harus kembali dan mengulangi langkah lagi. Tapi, sekarang sudah tahu tanda-tanda apa yang harus dicari untuk bergerak ke arah yang benar.
Pergi sendirian hingga menemukan seseorang di jalan yang sama. Berdua lantas memutuskan untuk berjalan bersama-sama. Belajar dan berbagi kisah-kisah tentang jatuh, kesempatan-kesempatan yang hilang dan pengalaman-pengalaman tentang bangkit.
Akhirnya, berdua, bersama-sama berjalan lebih cepat, lebih lurus, lebih terarah, lebih jitu dan lebih percaya diri ke tempat tujuan.
Sungeng ndalu, dulur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar