Momok Laten Ujian Nasional

Momok Laten Ujian Nasional
Kejadiannya sih sudah agak basi, tapi saya baru saja membaca beritanya. Beritanya tentang aksi percontekan di India yang sungguh-sungguh menggelitik urat ketawa saya. Lha, wong orang-orang yang mau ngasih contekan dan kunci jawaban kepada peserta ujian sampai manjatin dinding gedung sekolah segala. Gara-gara mau nggaya bak Spiderman versi Hindustani itulah, mereka bentrok dengan polisi.
Momok Laten Ujian Nasional
image source: bbc.com
Konon, kecurangan nan bikin ngakak itu terjadi di suatu ujian sekolah menengah di Saharsa, Chhapra, Vaishali dan Hajipur. Barangkali lantaran soal-soal ujiannya yang sulit banget, maka mereka berani toh nyowo demi anak, kerabat ataupun teman yang lagi puyeng ngikut ujian. Lha, umpama kepleset terus ngglundung ke bawah, apa ndak penyok tuh leher.
Hmm, kalau untuk urusan ujian, orang-orang India tampaknya sama saja dengan orang-orang Indonesia. Sama-sama biasa menyontek. Tapi, orang-orang Indonesia bolehlah menepuk dada karena punya trik-trik menyontek yang tidak sevulgar, serempong dan senorak orang-orang India. Lebih tricky, rapi, terorganisir, kooperatif, rahasia dan tak kasat mata. Bahkan, yang ikut ujian saja kadang sampai bingung kenapa nilainya bisa bagus, padahal dia tidak nyontek dan cuma menjawab 25 soal dari 100 soal. Gimana, triknya aca aca banget tho? Indonesia, gitu loh!
Satu lagi, di India yang ngasih contekan diusir dan dipentungi polisi demi menjaga kesakralan dan kemurnian suatu ujian, demi bilang nehi pada momok percontekan. Sementara di Indonesia, yang jujur mengatakan bahwa ada praktik kecurangan dalam suatu ujian malah digeruduk, dipisuh-pisuhi, dituduh mencemarkan nama baik sekolah dan kampung. Masih ingat kasus Bu Siami? Atau, guru-guru di Medan yang diberhentikan karena membongkar praktek kecurangan UN dan Muhammad Abrary Pulungan yang dimusuhi teman-temannya karena juga melaporkan kecurangan UN?
Ah, tentu tidak. Buat apa mengingat pahlawan-pahlawan kesiangan yang tak mau mengingkari hati nurani itu. Mending nonton Uttaran sembari memikirkan trik curang apa lagi untuk menghadapi UN yang tinggal beberapa hari lagi.
Ketidakjujuran saat ujian jelas terjadi karena takut gagal (tidak lulus). Padahal, hakikat hakiki dari sebuah ujian adalah menguji kejujuran. Kejujuran sendiri merupakan cerminan kualitas diri. Misalnya kepengin lulus dan nilainya bagus ya belajar secara tekun, ndak perlu nyontek dan ketawa puas dalam kepalsuan. Kalau ndak mau belajar, kerjakan saja soal-soal ujian sesuai kemampuan sambil ngitung kancing baju. Yo ndak lulus no, kang! Tenang, ketidaklulusan adalah kelulusan yang tertunda.
Nambah berita:
Jadwal Ujian Nasional (UN): tanggal 4 April-6 April 2016 untuk jenjang SMA/MA, tanggal 4 April-7 April 2016 untuk jenjang SMK/MAK dan tanggal 9 Mei-12 Mei 2016 untuk jenjang SMP/MTs.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar