Takkan Ada Nama Bagus

Kemarin pas lihat Whatsapp muncul notifikasi bahwa saya dimasukkan ke dalam grup "Alumni Sejarah 2001." Saya mesem, membatin masa-masa bersama dulu. Rupanya sudah muncul pergerakan paseduluran untuk mengumpulkan remah-remah kenangan tempo doeloe, tempo masih sama-sama joko dan perawan.
Takkan Ada Nama Bagus
Gentho-gentho Purba
Saya kemudian mengecek siapa saja yang sudah bergabung. Ada Ardjuno (K4401022), Hery Bagong (K4401031), Fahmi (K4401034), Hany (K4401030), Huget (K4401045), Dyah (K4401002), Surono (K4401043), Uum (K4401007), Eni Dam (K4401003) dan beberapa nomor yang cuma menyertakan foto profil default ataupun wajah sang anak (pamer yen wis duwe buntut, yo). Masih ada beberapa nama lagi yang belum bergabung. Mungkin adminnya (hoooiii, sopo admine grup iki?) punya nasib yang sama seperti saya: kehilangan kontak mereka.
Mudah-mudahan kontak mereka segera ketemu sehingga grup "Alumni Sejarah 2001" komplit. Bisa jagongan dan nggojekan lagi, walau cuma lewat chatingan di Whatsapp. Syukur-syukur ada sumur di ladang untuk kita numpang mandi. Syukur-syukur suatu saat nanti kita juga bisa besanan. Sopo ngerti wae, namanya jodoh kan ndak ada yang tahu tho. Mbok menowo dan ndilalah lah. 
Takkan Ada Nama Bagus
Bagus (kiri) dan Ora Bagus (kanan)
Adduh, sik sik, cah. Saya kok keburu bilang komplit, ya. Ah ... sekomplit-komplitnya grup "Alumni Sejarah 2001" saya takkan menemukan nama Bagus Pri Hutomo (K4401016). Ya, ya, kita takkan pernah menemukan namanya di grup ini dan bertatap muka dengannya lagi. Takkan pernah. Tapi, jangan lantas melupakan dia. Dia bagian dari kita, sodara kita, dulu, sekarang dan selamanya. Sejarah 2001 juga mengalir dalam darahnya, yang sekarang tenteram dalam haribaanNya. Kenanglah meski secuil saja. Paling tidak, mari berdo'a untuk perjalanannya di alam sana.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar