Zaskia, Sahat dan Pancasila

Zaskia, Sahat dan Pancasila
Bulan lalu media geger lantaran ulah Zaskia Gotik yang dengan seenak goyangnya menjawab lambang sila ke-5 Pancasila adalah bebek nungging. Atas lawakannya yang sama sekali ndak mbois itu, orang-orang berebutan untuk mengecam, mencaci dan menolol-nololkannya. Malah, ada juga yang membawanya ke ranah hukum dengan tuduhan melakukan penghinaan terhadap lambang negara. 
Lalu, apa yang terjadi?
Harap-harap gemas untuk melihat Zaskia Gotik nyekukruk di balik kerangkeng pun pupus. Zaskia Gotik ternyata tak cuma lihai menirukan jogetan menthok, tapi dia juga hoki: sebuah parpol elit berkenan mengangkatnya sebagai Duta Pancasila pasca lolos tes hafalan lima sila Pancasila. Ckckckckck ... 
Sebagai warga negara yang baik, saya ucapkan selamat buat Zaskia Gotik, selamat goyang sithik jos! Saya ndak mau ikut-ikutan heran bin misuh-misuh atas terangkatnya derajat Zaskia Gotik. Anggep saja dia baru terima rapor sehabis ikut testing PKn.
Ironisnya, tak berselang lama dari penobatan Zaskia Gotik sebagai Duta Pancasila, seorang laki-laki tulen bernama Sahat diciduk polisi. Musababnya setali tiga uang: menghina Pancasila. Bedanya, dia melampiaskan penghinaannya via Facebook, dalam bentuk foto dan catatan untuk mengungkapkan kesebalannya pada pemrentah. Konon, foto dan catatan itu menuai sharing kurang-lebih sebanyak 14.490 kali dan meraih komen dari 23.000 netizen. Luar binasa, sensasionil!
Dalam foto tersebut tampak Sahat melakukan tendangan kungfu ala Bruce Lee terhadap gambar Garuda Pancasila (salah opo tho?), sedangkan dalam catatannya dia memplesetkan Pancasila, sila-silanya dan menulis hal-hal lain. Bener-bener menghina lagi amarah.
Kira-kira bagaimana nasibnya ya?
Menurut takaran saya, Sahat takkan seberuntung Zaskia Gotik. Kalaupun nanti ada yang membela dan sukses membebaskannya, dia takkan jadi Duta Pancasila. Jadi Wakil Duta Pancasila saja rasanya juga mustahil. Bebas, tak terkurung penjara dan bisa memiliki SKCK sudah sangat alhamdulillah baginya.
Saya sarankan jangan sampai iri sama nasib Zaskia Gotik. Iya, memang sama-sama menghina Pancasila. Tapi Sahat, selain memplesetkan, juga menendang. Menendang, bagaimanapun, adalah tindakan yang dapat menimbulkan rasa pegal dan keseleo. Sebaliknya, Zaskia Gotik mengucapkan bebek nungging. Jadi, ya, ringan-ringan saja sanksinya. Entah bebek-nya, entah nungging-nya, yang meringankan pelantun Satu Jam Saja itu.
Dan sebagai Duta Pancasila yang caem plus sekseh, sudah sepantasnya jika Zaskia Gotik membantu Sahat kembali ke jalan Pancasila (kamu bisa, Neng!). Saya percaya, sekali kerling, Sahat pasti konsentrasi nelan ludah, kemecer pengin goyang dan ndak akan punya minat buat ndupaki Garuda Pancasila lagi.
Kalau saya sih, semangkel-mangkelnya sama pemrentah, saya hanya nggerutu sebentar dan misuh-misuh ala kadarnya. Setelah itu, ya, kembali seperti biasa: udhat-udhut, mangan-ngombe, woles. Maklum saya wong cilik, bukan aktipis ataupun artis, ndak berani ngece Pancasila. Lha honor saja selalu telat, mosok mau ngece Pancasila, bisa-bisa tambah rekoso hidup saya nanti.

4 komentar:

  1. Hmm jadi gimana nih kang kalau begini jadinya sebenarnya harus diapakan sih sanksinya bagi orang yang menghina lambang negara kita ini.

    BalasHapus
    Balasan
    1. suruh nulis sila-sila Pancasila 300 halaman bolak-balik aja kang :)

      Hapus
  2. Kalo menurut saya mah kang si zaskia gotik itu sungguh " TERLALU " kang, masa lambang garuda di ganti sama bebek nungging, seharusnya bebek nungging itu di bakar kang, behh mantepp pisan kang eta mah :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahahaha,,, kalo mo mbakar bebek nungging, bilang dulu mas sama zaskia, biar dia nyediain bumbu sama kecapnya

      Hapus